Senin, 24 September 2012

GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH

| |




                                        A.    Golongan darah
                                         
Pada tahun 1900, Karl Landsteiner mengelompokkan darah menjadi empat golongan, yaitu A, B, AB, dan O. Orang yang memiliki golongan darah AB disebut resipien universal, artinya orang tersebut dapat menerima semua jenis golongan darah lainnya. Adapun orang yang memiliki golongan darah O disebut donor universal karena orang tersebut dapat memberikan darahnya ke semua resipien yang memiliki golongan darah lain.
Menurut Landsteiner, indikator untuk mengetahui suatu jenis golongan darah adalah adanya aglutinogen. Aglutinogen adalah sejenis protein yang terdapat dalam sel darah merah dan dapat menggumpal.
Apabila dalam eritrosit terdapat aglutinogen A, orang tersebut dinyatakan bergolongan darah A. Apabila terdapat aglutinogen B dalam eritrosit, dinyatakan bergolongan darah B. Apabila dalam darahnya terdapat aglutinogen A dan aglutinogen B, dinyatakan bergolongan darah AB. Apabila dalam eritrosit tidak ditemuakan kedua macam aglutinogen (A dan B), dinyatakan bergolongan darah O.
Di dalam plasma darah terdapat aglutinin atau antiaglutinogen.  Antiaglutinogen dibedakan atas antiaglutinogen A (anti a) dan antiaglutinogen B (anti b). Jika anti a bertemu dengan aglutinogen A dan anti b bertemu dengan aglutinogen B, terjadi penggumpalan darah atau aglutinasi. Salah satu manfaat penggolongan darah ini adalah dalam proses transfusi darah (pemindahan atau pemasukan darah kepada orang yang memerlukannya). Hal ini berhubungan dengan kemampuan resipien (penerima darah) untuk menrima darah dari donor (pemberi darah).
Cara menetukan golongan darah seseorang harus melalui tes golongan darah yang menggunakan serum Anti A dan Serum anti B. dengan acuan golongan darah sebagai berikut :


Golongan darah
Aglutinogen
Aglutinin
A
A
B
B
B
α
AB
AB
Tidak ada
0
Tidak ada
α  dan β
Aglutinogen adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutini. Ada 2 macam Aglutinogen, yaitu Aglutinogrn A dan B.
 Aglutinin adalah protein dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan Aglutinin.

cara kerja tes golongan darah yaitu:

1. menyiapkan serum anti A dan Serum anti B
2. meneteskan sedikit darah di dua kaca benda yang berbeda yaitu pada kaca benda a dan kaca benda b
3. Mengaduk  tetesan darah yang telah ditetesi Serum dengan tusuk gigi
4. Mengamati Hasilnya dan mengetahui hasilnya dengan cara:

 cara menentukan golongan darah melalui tes golongan darah yaitu:
a.       Jika darah di A menggumpal sedangkan di B tidak, maka termasuk golongan darah A
b.      Jika Darah di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah B
c.       Jika darah A dan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah AB
d.      Jika Darah A dan di B tidak menggumpal, maka termasuk golongan darah 0 (nol)

Gol darah A hanya dapat didonorkan kepada golongan darah A dan O saja 
Gol darah B hanya dapat didonorkan kepada golongan darah  B dan O saja

                                    B. Transfusi Darah 

                                                    


Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien. Dan pemberi darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa protein. Jika tidak sesuai, berarti sel darah tersebut bersifat sebagai antigen sehingga sel darah akan menggumpal atau mengalami aglutinasi. Golongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil darah ini dapat ditransfusikan ke hampir setiap resepien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan cepat. Sedangkan golongan darah AB disebut Resipien universal karena dapat menerimma darah dari semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan antar golongan darah yang sama.
Yang perlu diperhatikan dalam transfusi darah adalah pada pendonor jenis Aglutinogennya  sedangkan pada resipien adalah Aglutininnya.

Jika darah yang ditransfusikan berbeda golongan, maka akan terjadi penolakan yang ditandai dengan terjadinya penggumpalan darah. Penggumpalan darah ini dapat mengakibatkan kematian, oleh karena itu sangat perlu untuk memperhatikan prinsip dasar transfusi darah yaitu  golongan darah si pendonor harus sama dengan golongan darah resipien. 


Manfaat dari donor darah / transfuse darah, antara lain:

1. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darahbisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risikopenyakit jantung.




2. Meningkatkan produksi sel darah merah
                     


  Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokandarah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.


3. Membantu penurunan berat tubuh


                                  
 Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akanmembantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping



4. Mendapatkan kesehatan psikologis


Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.




C. Cara menetukan golongan darah pada keturunan 


No
Golongan darah
simbol
1
A
IA,IA (HOMOZIGOT ) IA,IO (HETEROZIGOT)
2
B
IB,IB (HOMOZIGOT) IB,IO (HETEROZIGOT)
3
AB
IA,IB
4
O
IO,IO



CARA PENYILANGAN
MISALNYA :   Ayah A Homozigot (IA,IA) dengan ibu B Heterozigot (IB,IO) , golongan apa yang kemungkinan dimilki anak?

JAWABAN
                            
= (IA, IB)  . (IA, IO) . (IA,IB) (IA,IO)
= 2 (IA, IB)  dan 2 (IA, IO)
= 2 AB dan 2 A
jadi, golongan darah pada anak kemungkinan antara AB dan A.

kesimpulan, golongan darah seorang anak tidak akan berbeda dari hasil persilangan antara ibu dan bapakknya.
  Golongan darah A:
IA IO x IA IO> golongan darah A dengan A
IA x IA = A(Rh -);
IA x IO = A;
IO x IO = O
jadi hasil persilangan gol. darah A dan A adalah A dan O.

IA IO x IB IO –> golongan darah A dengan B
IA x IB = AB;
IA x IO = A;
IB x IO = B;
IO x IO = O
Jadi hasil persilangan gol. darah A dan B adalah AB, A, B, O.

IA IO x IA IB –> golongan darah A dengan AB
IA x IA = A (Rhesus negatif);
IA x IB = AB;
IA x IO = A;
IB x IO = B;
Jadi hasil persilangan gol. darah A dan AB adalah A (Rh-), A, AB, B.

IA IO x IO IO –> golongan darah A dengan O
IA x IO = A;
IO x IO = O;
Jadi hasil persilangan gol.darah A dan O adalah A dan O.

IA IA x IA IA –> golongan darah A dengan A
IA x IA = A(Rh -)
Jadi hasil persilangan gol.darah A dan A adalah A(Rh -).

· Golongan darah B:
IB IO x IA IO –> golongan darah B dengan A
IB x IA = AB;
IA x IO = A;
IB x IO = B;
IO x IO = O
jadi hasil persilangan gol. darah B dan A adalah AB, A, B dan O.

IB IO x IB IO –> golongan darah B dengan B
IB x IB = B(Rhesus negatif);
IB x IO = B;
IO x IO = O
Jadi hasil persilangan gol. darah B dan B adalah B(Rh-), B, dan O.

IB IO x IA IB –> golongan darah B dengan AB
IB x IA = AB;
IB x IB = B(Rh -);
IA x IO = A;
IB x IO = B;
Jadi hasil persilangan gol. darah B dan AB adalah B (Rh-), A, AB, B.

IB IO x IO IO –> golongan darah B dengan O
IB x IO = B;
IO x IO = O;
Jadi hasil persilangan gol.darah B dan O adalah B dan O.

IB IB x IB IB –> golongan darah B dengan B
IB x IB = B(Rh -)
Jadi hasil persilangan gol.darah B dan B adalah B(Rh -).

· Golongan darah AB:
IA IB x IA IO –> golongan darah AB dengan A
IA x IA = A(Rh -);
IA x IO = A;
IA x IB = AB;
IB x IO = B
jadi hasil persilangan gol. darah AB dan A adalah A(Rh -), A, AB dan B.

IA IB x IB IO –> golongan darah AB dengan B
IA x IB = AB;
IA x IO = A;
IB x IB = B(Rh -);
IB x IO = B
Jadi hasil persilangan gol. darah AB dan B adalah AB, A, B(Rh -), B.

IA IB x IA IB –> golongan darah AB dengan AB
IA x IA = A (Rhesus negatif);
IA x IB = AB;
IB x IB = B(Rh -);
Jadi hasil persilangan gol. darah AB dan AB adalah B (Rh-), A, AB.

IA IB x IO IO –> golongan darah AB dengan O
IA x IO = A;
IB x IO = B;
Jadi hasil persilangan gol.darah AB dan O adalah A, B.

· Golongan darah O:
IO IO x IA IO –> golongan darah O dengan A
IA x IO = A;
IO x IO = O
jadi hasil persilangan gol. darah O dan A adalah A dan O.

IO IO x IB IO –> golongan darah O dengan B
IB x IO = B;
IO x IO = O
Jadi hasil persilangan gol. darah O dan B adalah B, O.

 IO IO x IO IO –> golongan darah O dengan O
IO x IO = O;
Jadi hasil persilangan gol.darah O dan O adalah O.


Nah, dr persilangan ini juga kita bisa tau apakah anak ini benar2 anak dr pasangan suami istri ini, bukan anak hasil hubungan dgn orang lain.


Sumber : Scribd.com

0 komentar:

Ir arriba

Posting Komentar

Blog List

My Blog List

About this blog




Visitors ulun...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogger news


Pages

Uswatun Nida saima. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

About Me

Followers

About Me

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
Ir Arriba