Sabtu, 22 September 2012

FUSI DAN SINGAMI, MONOSPERMI DAN POLISPERMI, DAN PARTENOGENESIS

| |

A.                Fusi dan singami
1.    Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru.
2.    Singami adalah proses bergabung, seperti bersatunya pronukleus jantan dengan pronukleus betina dalam oosit setelah terjadi fertilisasi, atau berdempetnya dua individu ciliate dan pindahnya sebagai inti antara keduanya.
  Monospermy dan Polispermy
l  Monospermy adalah spermatozoa yang hanya berjumlah satu yang masuk ke dalam ovum.
l  Polispermy adalah spermatozoa yang jumlahnya banyak yang masuk ke dalam ovum.
l  Polispermy dibagi atas 2 macam, yaitu :

1.       Patologis
2.       Fisiologis
Polispermy patologis terjadi jika  konsentrasi spermatozoa yang terlalu tinggi sedangkan polispermy fisiologis terjadi secara normal.
Akibat Pembuahan
Dengan terjadinya pembuahan, berakibat :
1.      Telur giat tumbuh
2.      Dapat menentukan jenis kelamin bakal embrio, berasal dari pilihan gabungan kromosom kelamin antara jantan dan betina. Jika spermatozoa-X berjumpa dengan ovum-X, jenis kelamin embrio ialah XX (betina) sedangkan jika spermatozoa-Y jumpa dengan ovum-X, maka jenis kelamin embrio adalah XY (jantan).
3.      Dapat mengembalikan susunan diploid kromosom species, dengan bergabungnya kedua gamet yang haploid. Hal ini bertujuan untuk menurunkan sifat keturunan (genetis) kedua parent kepada anak dan juga bertujuan untuk lebih banyak variasi yang timbul pada anak.

D.                Parthenogenesis
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Partenogenesis dapat kita lihat pada kutu daun, lebah, kutu air, dan beberapa invertebrata lainnya, juga pada beberapa tumbuhan. Komodo dan hiu ternyata juga mampu bereproduksi secara partenogenesis, bersama dengan beberapa genera ikan, amfibi, dan reptil - yang telah menunjukkan bentuk reproduksi aseksual yang berbeda, termasuk partenogenesis sejati, gynogenesis, dan hybridogenesis (bentuk tidak sempurna dari partenogenesis).
Parthenogenesis terbagi atas 2 macam, yaitu :
1.      Natural Parthenogenesis
Merupakan parthenogenesis yang berlangsung secara alam atau normal, proses ini dapat terjadi pada berbagai jenis Arthropoda seperti lebah, semut, tawon, kutu daun dan kutu air.
2.      Artificial Parthenogenesis
Merupakan parthenogenesis yang dilakukan secara tiruan. Proses ini biasa dilakukan manusia dalam eksperimen. Berbagai jenis hewan yang dipakai dalam proses ini mulai dari Invertebrata sampai pada mamalia.
Kegunaan natural parthenogenesis adalah :
1.      Memudahkan reproduksi.
2.      Menghindari sterilitas, parthenogenesi menciptakan aneuplody atau polyploidy, sehingga sterilitas dapat dicegah.
3.      Menghindari rekombinasi baru bahan genetik

1 komentar:

Ir arriba
Unknown mengatakan...

good

Posting Komentar

Blog List

My Blog List

About this blog




Visitors ulun...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogger news


Pages

Uswatun Nida saima. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

About Me

Followers

About Me

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
Ir Arriba