Sabtu, 22 September 2012

PROSES DAN DAUR OVULASI

| |

A.    PROSES OVULASI
Ovulasi ialah proses pecahnya folikel Graaf dan dilepaskannya ovum. Pelepasan ovum itu disertai sel-sel granulosa yang menyelaputinya, yang tersusun secara radial sehingga disebut corona radiata. Ikut juga liquour folliculi keluar. (Wildan Yatim : 1994). Pengertian lain dari ovulasi yaitu Ovulasi merupakan proses pelepasan telur yang telah matang tersebut dari ovarium untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya.
Proses ovulasi dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Kadar hormon ini meningkat secara drastis di dalam darah dan urin sesaat sebelum ovulasi. LH memicu pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba falopi untuk dibuahi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus menstruasi. Proses ovulasi diawali dengan timbulnya tonjolan atau bengkak dikulit ovarium, lalu meletus dan keluarlah ovum yang biasanya masih diseliputi oleh sel-sel folikel. (wildan yatim, 1990)
Dorongan untuk terjadinya ovulasi adalah:
1.      Kerutan otot folikel yang matang
2.      Naiknya turgor folikel sehingga volume meningkat kemudian pecah.
Dorongan ini dibarengi dengan adanya perubahan;
1.      Menipisnya jaringan pengikat kulit ovarium di tempat folikel yang menonjol di kulit ovarium.
2.      Menipisnya kedua lapisan theca folikel.

Daur Ovulasi
A.    Daur Ovarium
Pada daur ovarium di bagi atas 2 tahap yaitu: fase folikel dan fase lutein.
Fase folikel, ialah masa petumbuhan folikel sejak dari primer, sekunder, tertier, sampai folikel Graaf. Ketika embrio berumur 6 bulan, folikel muda tumbuh jadi folikel primer. Disusul perubahannya menjadi folikel sekunder pada bulan-bulan berikut, dan ketika bayi lahir folikel tertier sudah tumbuh dari sekunder.folikel Graaf sudah terbentuk ketika anak umur 7 tahun, tapi baru matang dan melakukan ovulasi setelah akhir baligh pada umur 12-13 tahun. Fase folikel pada manusia terjadi selama 14 hari atau separo dari daur pembakan. Pertumbuhan folikel dirangsang oleh FSH dan LH dari hipofisa. Menjelang folikel matang theca interna mulai menghasilkan estrogen. Estrogen itu terdiri dari estradiol dan estron. Estrogen jadi sumber rangsangan daur-daur pembiakan berikutnya pada saluran dan kelenjar; juga pada behaviour. Estrogen juga berfungsi menekan penggetahan FSH, merangsaang penggetahan lebih banyak LH. Dengan demikian kadar LH dlam darah naik, dan ini merangsang ovulasi.
Fase lutein, setelah ovulasi folikel Graaf yang tinggal dalam ovarium menjadi corpus luteum(badan kuning). Kuning, karena sel granulosanya mengandung pigmen yang berwarna kuning. Bekas antrum dimasuki darah dan jaringan ikat. Selain badan ini mengandung sel granulosa, juga sel jringan ikat yang berasal dari theca interna yang berubah struktur dan fungsi. Sel-sel tersebut dinamakan sel lutein. Sel ini bekerja menggetahkan hormon steroid: estrogen(sedikit) dan progesteron(banyak). Ovulasi dan pertumbuhan corpus luteum dibawah kontrol LH yang berkadar tinggi dalam darah. Fase lutein ini berlangsung 14 hari pada manusia. Jadi jika dijumlahkan daur pembiakan yang 28 hari, pada ovarium terbagi atas: 14 hari pertama fase folikel dan 14 hari kedua fase lutein.

B.     Daur Uterus
Disebut pula daur haid atau daur menstruasi. Lama 1 daur adalah 28 hari, sesuai dengan daur ovarium. Daur uterus di bagi atas 3 fase:
Fase proliferase, kelenjar endometrium tumbuh dan terjadi mitosis berulang-ulang pada sel epitel serta jaringan ikat yang membina lamina propria. Fase ini mendapat rangsangan estrogen yang kadarnya meningkat dalam darah. Fase ini mulai pada waktu berakhirnya menstruasi, menyebabkan endumetrium jadi 2-3 kali lebih tebal. Oleh mitosis epitel dan stroma yang terus menerus tadi, kelenjar uterus makin banyak dan makin tinggi. Sehingga pembuluh darah tumbuh memanjang mengikuti penebalan endumetrium dan membuat susunan khas pada uterus: melilit-lilit berbentuk spiral. Faseini berhenti pada hari ke 14 daur.
Fase sekresi atau fase penggetahan, mulai saat terjadinya ovulasi di ovarium. Kelenjar uterus melakukan penggetahan dan lendir getahan berkumpul di lumen nya. Dalam keadaan ini uterus siap menerima nidasi.
Fase menstruasi, terjadi jika ovum tidak dibuahi, sehingga nidasi tidak terjadi pula. Corpus luteum berhenti bekerja sehingga kadar progesteron jatuh mendadak. Karena itu endumetrium pun mengalami penyusutan dan hancur. Fase ini 2 minggu setelah ovulasi. Lapisan fungsionalis endometrium terkelupas dan lepas ke lumen. Pembuluh darah  di lapisan itu ikut, sedang dibatas kelupasan berangsur terjadi pengincupan sampai tertutup. Dengan demikian endometrium menjadi tipis, kerena tinggal lapisan basalis saja. Haid berlangsung 3-5 hari, tetapi bisa juga lebih dari itu.

C.      Daur Vagina
Pada fase folikel ovarium kadar estrogen yang tinggi merangsang epitel vagina aktif bermitosis dan mensintesa glikogen banyak sekali. Dengan demikian lapisan mokusa vagina jadi menebal menjelang ovulasi dan di lumen banyak terdapat glikogen. Glikogen ini oleh bakteri di fermentasi menjadi asam laktat, sehingga medium vagina itu asam(pH 4-5). Menjelang ovulasi leukosit pun makin banyak menerebos lamina propria, terus ke lumen

1 komentar:

Ir arriba
Hidayat, M.L. mengatakan...

ijin copy buat ujian ya,
nice post and nice Girl
salam.

www.zonabiokita.blogspot.com

Posting Komentar

Blog List

My Blog List

About this blog




Visitors ulun...

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blogger news


Pages

Uswatun Nida saima. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Translate

About Me

Followers

About Me

 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
Ir Arriba