1.
PENDAHULUAN
Terjadinya
peleburan sperma dan ovum untuk dapat berlangsungya proses pembiakan bukanlah
akhir proses reproduksi seksual namun sebenarnya merupakan permulaan
serangkaian perubahan yag dikerjakan dengan seksama dan teratur rapi yang
akhirnya menghasilkan spesies yang
dewasa. Istilah perkembangan digunakan untuk menjelaskan perubahan–perubahan
ini. Walau pola yang sebenarnya dari perkembangan tersebut beragam antara
spesies-spesies maka biasanya dapat dibedakan tahapan-tahapan berikut, 1.Pembelahan (Cleavage) selama tahapan perkembangan ini nukleus zigot menjalani
serangkaian pembelahan mitotik. Nukleus anak yang dihasilkan biasanya
dipisahkan dalam sel-sel terpisah yang berasal dari sitoplasma zigotnya. Selama
tahapan ini tidak ada atau hanya sedikit pertumbuhan. 2.Morfogenesis. Selama tahapan ini sejumlah sel-sel yang dihasilkan
terus membelah diri, bergerak-gerak dan menata dirinya menjadi lapisan-lapisan dan kumpulan yang
berbeda. Akibatnya terbentuklah pola. Perkembangan pola inilah yang disebut
morfogenesis. 3.Diferensiasi. Akan tetapi,
tidak lama kemudian sel-sel embrio yang sedang berkembang itu mulai mengambil
bentuk struktur dan fungsi khusus yang akan dipunyainya pada saat menjadi
dewasa. Proses ini disebut diferensiasi. Sel-sel yang terdeferensiasi itu
tersusun menjadi jaringan, jaringan menjadi organ dan organ menjadi sistem.
Organisme yang melalui tiga tahapan diatas disebut embrio. Dan
lingkup ilmu yang mempelajari tahapan diatas disebut embriologi.
1.1 DEFINISI EMBRIOLOGI
Embriologi ialah ilmu tentang
embrio. Embrio atau mudigah ialah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh
dalam kandungan. Kandungan itu berada dalam tubuh induk (dalam rahim) atau di
luar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh, ialah perubahan dari bentuk sederhana dan muda
sampai jadi bentuk kompleks dan dewasa. Makhluk yang asalnya terdiri dari satu
sel dan hidupnya tergantung kepada parent
menjadi makhluk yang terdiri dari banyak sel yang tersusun atas berbagai
jaringan dan alat yang kompleks, dan yang dapat berdiri sendiri dan sanggup
bereproduksi. Jadi Embriologi ialah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mengkaji perkembangan embrio (janin).
Ada
2 fase utama pertumbuhan, yaitu prenatal dan postnatal. Prenatal adalah
pertumbuhan sejak telur matang dan dibuahi sampai lahir, sedangkan postnatal
adalah pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa. Gabungan pertumbuhan pre- dan
post- disebut ontogeny, sedang fase
prenatal diliputi oleh ilmu Embriologi.
1.2. TEORI EMBRIOLOGI
1.
Teori pertumbuhan ada 2 yaitu:
a. Teori preformasi
Berbagai
embrio sudah ada dalam telur telah dan terbentuk sempurna, sebagai miniatur
yang terkandung dalam biji. Teori ini diperkenalkan Marcello Malpighi (1628 –
1694). Teorinya itu dimuat berupa karangan dimajalah “Proceeding” yang
diterbitkan oleh The Royal Society of London, dengan judul : “De Ovo
Incubato” (perkembangan embrio ayam).
Katanya setiap organ dalam embrio ayam itu sudah terbentuk sempurna dalam telur
yang sudah dibuahi.
Ada dua aliran kemudian tumbuh dari
teori preformasi ini, yaitu:
a.
Aliran ovulisme
Aliran ini berpendapat bahwa
pada ovum terkandung alat-alat dalam bentuk mini, sedangkan spermatozoa itu
hanya untuk merangsang pertumbuhan embrio.
a.
Aliran animalculisme.
Aliran ini berpendapat bahwa
pada spermatozoon terkandung alat mini, dan tubuh wanita hanyalah sebagai tempat
tumbuh.
Terlepas dari kedua aliran di atas, sesungguhnya
Aristoteles (384 – 322 Sebelum Masehi), dalam dua bukunya berjudul “De
Generatione Animalium” dan “De Historia Animalium” sudah lebih maju dari
Malpighi dan agak memenuhi teori modern. Dari pengamatannya terhadap embrio
ayam juga, Aristoteles menarik kesimpulan, bahwa pada embrio sudah ada jantung
dan pembuluh darah; tapi belum ada alat-alat
lain seperti paru-paru. Alat-alat ini tumbuh kemudian.
a.
Teori Epigenesis
Teori ini menyatakan, bahwa dalam
telur tidak ada miniatur alat-alat. Alat-alat itu tumbuh secara berangsur. Yang
memperkenalkan teori ini ialah Caspar Friedrich Wolff (1733 – 1794) Ia mendasarkan
teorinya kepada penelitian embriologi. Katanya teori preformasi tak bisa diakui,
karena terbukti usus ayam tidak terbentuk berupa tabung yang sudah jadi, tapi
mula-mula berupa lipatan dari lapisan gepeng yang masih suatu jaringan pada
awal pengeraman. Ia menulis teorinya dalam bukunya yang berjudul “Theoria
Generationis”
1.
Ayat- ayat dari Al Qur’an
a.
Surah Shad ayat 71
Artinya “
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman
kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari
tanah".
b.
Surah
Al Hajj ayat 5
Artinya
:
“Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari
setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang
Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu
dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah
diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”
c. Surah Az Zumar ayat 6
Artinya
:
“Dia
menciptakan kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya
dan dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang
ternak. dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan
yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?”
[1306] tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam
perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak
dalam rahim.
d.
Surah Al Mu’minun ayat 12-14
Artinya
:
“Dan
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging.
Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta yang paling baik
.
e. Surah Al Insan ayat 2
Artinya
:
Sesungguhnya
kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur[1535] yang kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena itu kami jadikan dia
mendengar dan Melihat.
[1535] Maksudnya: bercampur antara benih lelaki
dengan perempuan.
Dari kelima ayat diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa penciptaan manusia berasal dari setetes mani yang berisi
sperma yang kemudian membuahi ovum. Ketika sperma bergabung dengan sel telur
intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai
“zigot” akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya
menjadi “segumpal daging”. Dan dalam Al qur’an disebutkan, mulanya
tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang
ini. Kemudian terbentuklah seorang manusia. Singkatnya, tahap-tahap pembentukan
manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur’an, benar-benar sesuai dengan
penemuan embriologi modern.
2 komentar:
:)
Izin save
Posting Komentar