A.
PROSES
OVULASI
Ovulasi
ialah proses pecahnya folikel Graaf dan dilepaskannya ovum. Pelepasan ovum itu
disertai sel-sel granulosa yang menyelaputinya, yang tersusun secara radial
sehingga disebut corona radiata. Ikut
juga liquour folliculi keluar. (Wildan Yatim : 1994). Pengertian lain dari
ovulasi yaitu Ovulasi merupakan proses pelepasan telur yang telah matang tersebut
dari ovarium untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses
ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14
hari sebelum haid berikutnya.
Proses ovulasi
dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Kadar hormon ini meningkat secara drastis di dalam
darah dan urin sesaat sebelum ovulasi. LH memicu pelepasan sel telur yang telah
matang dari dalam ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba falopi untuk
dibuahi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan
mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus menstruasi. Proses
ovulasi diawali dengan timbulnya tonjolan atau bengkak dikulit ovarium, lalu
meletus dan keluarlah ovum yang biasanya masih diseliputi oleh sel-sel folikel.
(wildan
yatim, 1990)
Dorongan
untuk terjadinya ovulasi adalah:
1. Kerutan
otot folikel yang matang
2. Naiknya turgor folikel sehingga volume meningkat kemudian
pecah.
Dorongan ini dibarengi dengan adanya perubahan;
1. Menipisnya jaringan pengikat kulit ovarium di tempat
folikel yang menonjol di kulit ovarium.
2. Menipisnya kedua lapisan theca folikel.
Daur
Ovulasi
A. Daur
Ovarium
Pada daur ovarium di bagi atas 2 tahap yaitu: fase
folikel dan fase lutein.
Fase
folikel, ialah masa
petumbuhan folikel sejak dari primer, sekunder, tertier, sampai folikel Graaf.
Ketika embrio berumur 6 bulan, folikel muda tumbuh jadi folikel primer. Disusul
perubahannya menjadi folikel sekunder pada bulan-bulan berikut, dan ketika bayi
lahir folikel tertier sudah tumbuh dari sekunder.folikel Graaf sudah terbentuk
ketika anak umur 7 tahun, tapi baru matang dan melakukan ovulasi setelah akhir
baligh pada umur 12-13 tahun. Fase folikel pada manusia terjadi selama 14 hari
atau separo dari daur pembakan. Pertumbuhan folikel dirangsang oleh FSH dan LH
dari hipofisa. Menjelang folikel matang theca interna mulai menghasilkan
estrogen. Estrogen itu terdiri dari estradiol
dan estron. Estrogen jadi sumber
rangsangan daur-daur pembiakan berikutnya pada saluran dan kelenjar; juga pada
behaviour. Estrogen juga berfungsi menekan penggetahan FSH, merangsaang
penggetahan lebih banyak LH. Dengan demikian kadar LH dlam darah naik, dan ini
merangsang ovulasi.
Fase
lutein, setelah ovulasi
folikel Graaf yang tinggal dalam ovarium menjadi corpus luteum(badan kuning). Kuning, karena sel granulosanya
mengandung pigmen yang berwarna kuning. Bekas antrum dimasuki darah dan
jaringan ikat. Selain badan ini mengandung sel granulosa, juga sel jringan ikat
yang berasal dari theca interna yang berubah struktur dan fungsi. Sel-sel
tersebut dinamakan sel lutein. Sel ini bekerja menggetahkan hormon steroid:
estrogen(sedikit) dan progesteron(banyak). Ovulasi dan pertumbuhan corpus
luteum dibawah kontrol LH yang berkadar tinggi dalam darah. Fase lutein ini
berlangsung 14 hari pada manusia. Jadi jika dijumlahkan daur pembiakan yang 28
hari, pada ovarium terbagi atas: 14 hari pertama fase folikel dan 14 hari kedua
fase lutein.
B.
Daur Uterus
Disebut pula daur haid atau daur menstruasi. Lama 1 daur
adalah 28 hari, sesuai dengan daur ovarium. Daur uterus di bagi atas 3 fase:
Fase proliferase, kelenjar endometrium tumbuh dan terjadi mitosis
berulang-ulang pada sel epitel serta jaringan ikat yang membina lamina propria.
Fase ini mendapat rangsangan estrogen yang kadarnya meningkat dalam darah. Fase
ini mulai pada waktu berakhirnya menstruasi, menyebabkan endumetrium jadi 2-3
kali lebih tebal. Oleh mitosis epitel dan stroma yang terus menerus tadi,
kelenjar uterus makin banyak dan makin tinggi. Sehingga pembuluh darah tumbuh
memanjang mengikuti penebalan endumetrium dan membuat susunan khas pada uterus:
melilit-lilit berbentuk spiral. Faseini berhenti pada hari ke 14 daur.
Fase sekresi atau fase penggetahan, mulai saat terjadinya ovulasi di ovarium. Kelenjar
uterus melakukan penggetahan dan lendir getahan berkumpul di lumen nya. Dalam
keadaan ini uterus siap menerima nidasi.
Fase menstruasi, terjadi jika ovum tidak dibuahi, sehingga nidasi tidak terjadi pula.
Corpus luteum berhenti bekerja sehingga kadar progesteron jatuh mendadak.
Karena itu endumetrium pun mengalami penyusutan dan hancur. Fase ini 2 minggu
setelah ovulasi. Lapisan fungsionalis endometrium terkelupas dan lepas ke
lumen. Pembuluh darah di lapisan itu
ikut, sedang dibatas kelupasan berangsur terjadi pengincupan sampai tertutup.
Dengan demikian endometrium menjadi tipis, kerena tinggal lapisan basalis saja.
Haid berlangsung 3-5 hari, tetapi bisa juga lebih dari itu.
C. Daur Vagina
Pada fase folikel ovarium kadar estrogen yang tinggi
merangsang epitel vagina aktif bermitosis dan mensintesa glikogen banyak
sekali. Dengan demikian lapisan mokusa vagina jadi menebal menjelang ovulasi
dan di lumen banyak terdapat glikogen. Glikogen ini oleh bakteri di fermentasi
menjadi asam laktat, sehingga medium vagina itu asam(pH 4-5). Menjelang ovulasi
leukosit pun makin banyak menerebos lamina propria, terus ke lumen
1 komentar:
ijin copy buat ujian ya,
nice post and nice Girl
salam.
www.zonabiokita.blogspot.com
Posting Komentar