A. Struktur
Nukleus
Inti sel terdiri dari beberapa bagian, yaitu
membran inti/ nuclear
envelope (Karioteka), nukleoplasma (kariolimfa), kromatin dan nukleolus (anak
inti).
Elemen struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang
membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu struktur dalam nukleus yang memberi
dukungan mekanis seperti sitoskeleton yang menyokong
sel secara keseluruhan. Secara garis besar, membran inti terdiri atas tiga
bagian, yaitu membran luar, ruang perinuklear, dan membran dalam. Membran luar
dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum endoplasma (RE) kasar yang bertaburan
dengan ribosom. Sifat membran inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar
molekul membuat nukleus memerlukan pori inti agar molekul dapat bergerak melintasi membran.
Pori nukleus bagaikan terowongan yang terletak pada membran nukleus yang
berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol. Fungsi utama
dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan
sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan untuk sintesis protein. Pori nukleus
tersusun atas 4 subunit, yaitu subunit kolom, subunit anular, subunit lumenal,
dan subunit ring. Subunit kolom berfungsi dalam pembentukan dinding pori
nukleus, subunit anular berguna untuk membentuk spoke yang mengarah menuju
tengah dari pori nukleus, subunit lumenal mengandung protein transmembran yang
menempelkan kompleks pori nukleus pada membran nukleus, sedangkan subunit ring
berfungsi untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma)
dan nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
Bagian-bagian dalam nukleus:
1.
Membran Inti
Membran
inti atau selubung inti merupakan struktur pembatas materi inti sel dengan
sitoplasma. Struktur membran inti saat diamati di bawah mikroskop elektron
tampak sebagai dua lapisan membran yang masing-masing dipisahkan oleh celah
sebesar 20-30 hm.
Membran inti luar berhubungan dengan retikulum
endoplasma, karena itu ruang antara membran inti dalam dan luar adalah langsung
berhubungan dengan lumen retikulum
endoplasma. Fungsi yang penting dari membran inti adalah bekerja sebagai
pembatas yang memisahkan kandungan inti sel dengan sitoplasma. Seperti membran
sel yang lain, setiap membran inti tersusun dari dua lapis phospolipid (phospolipid
bilayer) yang hanya permeable terhadap molekul kecil non polar. Struktur
membran inti juga dilengkapi dengan lubang-lubang yang disebut porus nuclearis,
yaitu lubang pada selubung inti yang menghubungkan nukleolus
dengan sitoplasma. Sel melalui lubang-lubang ini dapat mentransfer substansi
sel yang berada di dalam nukleus ke luar nukleus
(sitoplasma). Substansi sel yang ditransfer ke luar sel adalah molekul RNA yang
berkaitan erat dengan sintesis protein di sitoplasma.
1.
Nukleoplasma
Nukleoplasma
merupakan cairan inti sel yang merupakan zat yang tersusun dari protein. Kadar protein di dalam nukleoplasma
bervariasi sesuai dengan jenis sel atau jaringannya, berkisar antara 90 prosen
dari seluruh bahan nukleoplasma. Sisanya terdiri dari RNA, DNA, dan fosfolipida.
Nukleoplasma berperan dalam tiga
kegiatan utama yaitu penggandaan (replikasi), penyalinan (transkripsi), dan
kegiatan pasca penyalinan.
2.
Kromatin
Kromatin terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak
jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin
menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom
mengandung DNA yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis
protein. Kromatin pada saat interfase tampak sebagai butir-butir yang tersebar
pada seluruh inti tanpa adanya benang-benang kromosom. Namun sebaliknya, jika
inti sel sedang bermitosis butir-butir kromatin
tidak terlihat dan akan tampak benang-benang kromosom. Istilah kromosom
diperuntukan bagi kromatin yang membentuk gambaran sebagai batang-batang halus
saat pembelahan sel. Kromosom tersusun atas molekul DNA (16%), RNA (12%) dan nukleoprotein
(72%). Nukleoprotein sendiri tersusun atas berbagai jenis protein, yaitu
protamin, histon, nonhiston dan berbagai enzim di antaranya polymerase DNA dan
RNA.
3.
Nukleolus
Struktur nukleolus adalah padat serta berbentuk
bulat. Nukleolus ini mengandung
ikalan-ikalan DNA yang berasal dari beberapa kromosom, setiap ikalan mengandung
sekelompok gen rRNA. Beberapa
organisme eukariotik mempunyai inti yang berisi hingga empat nukleolus.
Nukleolus memainkan peran tidak langsung dalam sintesis protein dengan
menghasilkan ribosom. Ribosom adalah organel sel terdiri dari RNA dan protein
mereka diangkut ke sitoplasma, yang kemudian melekat pada retikulum endoplasma.
Ribosom memproduksi protein struktur sel. Nukleolus menghilang ketika mengalami
pembelahan sel dan direformasi setelah menyelesaikan sel-divisi.
B. Fungsi Nukleus
Fungsi inti sel
yang terutama adalah mengendalikan sifat-sifat suatu organisme dan bertanggung
jawab untuk sintesis protein, pembelahan sel, pertumbuhan dan diferensiasi.
Berikut fungsi yang lain dilakukan oleh
sebuah inti sel yaitu:
1.
Penyimpanan materi herediter, yaitu gen dalam
bentuk panjang dan tipis DNA (asam deoksiribonukleat)
helai, disebut sebagai kromatin.
2.
Penyimpanan
protein dan RNA (asam ribonukleat) dalam Nukleolus.
3.
Inti adalah
sebuah situs untuk transkripsi di mana
messenger RNA (mRNA) yang diproduksi untuk sintesis protein.
4.
Pertukaran
keturunan molekul (DNA dan RNA) antara inti dan sitoplasma sel.
5.
Selama
pembelahan sel, chromatins diatur ke dalam kromosom.
6.
Produksi
ribosom (pabrik protein) di Nukleolus.
0 komentar:
Posting Komentar